Lensabali.com, Gianyar – Kerusuhan yang diakibatkan sekelompok warga terjadi di Desa Kerama, Blahbatuh, Gianyar, Bali. Polisi menangkap beberapa orang terkait kerusuhan yang viral di media sosial.
Kabid Humas Polres Gianyar I Nyoman Tantra mengungkapkan, terjadi kericuhan antara warga dan warga. Peristiwa itu terjadi pada Selasa malam (30 April) dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurutnya, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
“Dalam proses mediasi, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai,” kata Tantra, Kamis (2 Mei).
Tantra menjelaskan, kerusuhan terjadi pada bagian utama jalan raya, tepat di depan kantor desa di Kerama. Warga yang terlibat kerusuhan awalnya saling berebut kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
Segera setelahnya, Polres Gianyar menangkap beberapa orang yang terlibat kerusuhan. Berdasarkan video penangkapan yang tersebar di media sosial, beberapa warga bahkan berhasil mengejar warga yang diangkut dengan mobil polisi.
Menurut Tantra, kericuhan tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman antara warga sekitar dan polisi. warga Kupang. Ditegaskannya, pasca kejadian tersebut, kedua belah pihak langsung melakukan mediasi.
Mediasi tersebut dihadiri Kepala Desa Adat Kerama Nyoman Puja Waisnawa, Kepala Desa Adat Banjar Lebah I Ketut Narsa dan pihak bermasalah I Made Ratnathatmaja. (23), I Wayan Adhi Widana Putra (27), Roki Muti (33).
Usai penandatanganan perdamaian, beberapa tahanan langsung dibebaskan dan dikembalikan ke rumahnya masing-masing.
“Masalah kesalahpahaman berakhir dengan damai, terbukti dengan deklarasi damai kedua belah pihak,” tutupnya. (PR)