Lensabali.com, Klungkung – Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Sente, Klungkung, Bali, ditutup selama 10 hari. Penutupan dimulai sejak 1-10 Oktober mendatang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung I Ketut Suadnyana menuturkan penutupan sementara TPA Sente bertujuan untuk mengurangi gundukan residu sampah di sejumlah titik TPA. Dinas akan menyebar sampah di sudut-sudut TPA yang masih kosong biar daya tampung TPA itu lebih optimal.
“Diharapkan masyarakat mengolah sampahnya masing-masing dari rumah dan mengurangi beban sejak dari desa,” tutur Suadnyana, Senin (2/10).
Menurut Suadnyana, rerata setiap rumah tangga di Klungkung menghasilkan 0,4 kilogram sampah per hari. Sedangkan, TPA Sente hanya menampung residu sampah yang sudah tidak bisa diolah kembali.
Perbekel Desa Tegak I Gde Dody Septian Legawantara sudah mengumumkan kepada masyarakat selama 10 hari tidak ada pengambilan sampah karena TPA Sente ditutup sementara. “Setiap rumah tangga harus mengelola sampahnya sendiri,” tuturnya.
Dody mengungkapkan Desa Tegak belum memiliki tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Walhasil, sampah dari warga desa langsung dibuang ke TPA Sente.
Sebelumnya, sampah di TPA Sente rawan menjadi ‘gunung api’ lantaran potensi kebakaran di musim kemarau. Ini merupakan efek tingginya gas metana dalam sampah tersebut.
Petugas pemadam kebakaran (damkar) menyiram sampah di TPA Sente dua kali sehari demi mencegah kebakaran di sana. (PR/DTK)